Keragaman
Suku Bangsa dan Budaya Setempat
Dalam
mengerjakan kegiatan di atas, mungkin kamu akan menuliskan beberapa suku
bangsa. Mungkin juga kamu menuliskan nama – nama yang asing. Nama – nama itu
tidak ada dalam tradisi keluargamu. Apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan
di atas? Kegiatan di atas menunjukkan ada keragaman suku bangsa di sekitar
kita. Mari kita mulai dari ruang kelas. Ada berapa siswa di kelasmu? Mungkin
jumlah siswa di kelasmu tidak lebih dari 40 anak. Tapi di sana ada keragaman.
Mungkin ada temanmu yang berasal dari Sumatera. Dia dari suku Melayu. Mungkin
ada juga dari suku Batak. Ada juga temanmu dari Bali. Ada yang datang dari suku
Bugis, Dayak, Ambon, atau Papua. Kamu bersama – sama ada di kelas dan belajar
bersama. Di lingkungan rumahmu juga demikian. Mungkin tetanggamu berasal dari
suku Batak atau Jawa. Mungkin tetanggamu berasal dari suku Melayu, Ambon,
Flores, dan seterusnya. Orang tuamu dan mereka semua tinggal sebagai anggota
masyarakat, bergaul bersama secara aman dan damai. Sekarang, mari kita pelajari
keragaman suku bangsa dan budaya di wilayah provinsi atau kabupaten. Kita akan
mengambil contoh keragaman suku bangsa dan budaya di Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia. Banyak orang
dari segala penjuru tanah air hijrah ke Jakarta. Mereka mengadu nasib di Ibu
kota. Akhirnya, Jakarta menjadi kota padat penduduk. Pada tahun 2006 tercatat
penduduk DKI Jakarta berjumlah 7.512.323. Warga Jakarta terdiri dari beragam
suku bangsa. Mereka juga memiliki bermacam-macam kebudayaan. Mari kita pelajari
bentuk-bentuk keragaman di Provinsi DKI Jakarta.
1. Keragaman
Suku Bangsa di Provinsi DKI Jakarta
Pada
awalnya, Jakarta dihuni oleh orang – orang Sunda, Jawa, Bali, Melayu, Maluku,
dan beberapa suku lain. Selain itu, ada juga orang – orang Cina, Portugis,
Belanda, Arab, dan India. Suku yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta
adalah suku Betawi. Suku Betawi merupakan hasil perpaduan antaretnis dan bangsa
di masa lalu. Saat ini, suku bangsa yang ada lebih banyak lagi. Jakarta menjadi
miniatur Indonesia. Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia kita jumpai
di Jakarta. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2000, suku Jawa merupakan suku terbesar
disusul suku Betawi, dan suku Sunda. Selain itu masih ada orang Aceh, Batak,
Minang (Padang), Madura, Bali, Makasar, Flores, Ambon, dan lain – lain.
2. Keragaman
Bahasa di Provinsi DKI Jakarta
Bahasa resmi
yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Bahasa percakapan sehari –
hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Bahasa daerah juga digunakan oleh
kelompok penduduk yang berasal dari daerah lain. Misalnya saja bahasa Jawa,
bahasa Sunda, bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Bugis, dan
bahasa Tionghoa.
3. Keragaman
Agama dan Kepercayaan di Provinsi DKI Jakarta
Agama yang
dipeluk penduduk Jakarta cukup beragam. Berikut ini jumlah penganut agama
berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000.
- Penganut agama Islam (85,75
persen)
- Kristen Protestan (6 persen),
- Katolik (4,03 persen),
- Budha (3,75 persen),
- Hindu (0,13 persen).
Berbagai
tempat peribadatan dijumpai di Jakarta. Antara lain masjid, gereja, pura,
vihara, dan kelenteng. Di Jakarta juga ada satu sinagoga. Sinagoga adalah
tempat ibadah penganut agama Yahudi. Sinagoga itu digunakan oleh pekerja –
pekerja asing yang menganut agama Yahudi.
- Tari Topeng, Ondel – Ondel,
Sambrah, Cokek, Doger dan Ogel, Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya.
- Musik tanjidor, kroncong,
gambus, rebana, dan gambang kromong.
- Pertunjukan lenong, wayang
sumedar, wayang senggol, da wayang dermuluk.
- Lagu daerah Kicir – Kicir, Jali
– Jali, Lenggang Kangkung, Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan
Cik Minah.
Selain itu,
sering juga ditampilkan kesenian tradisional suku – suku lain. Misalnya,
pertunjukan wayang kulit dan kuda lumping (Jawa), wayang golek (Sunda), dan
barongsai (Tionghowa).
Bentuk –
Bentuk Keragaman di Indonesia
Coba
sekarang kamu perhatikan peta Indonesia berikut ini! Dapatkah kamu menghitung
pulau – pulau yang ada di peta tersebut?
Sesungguhnya,
banyak sekali pulau yang tidak tergambar dalam peta di atas. Negara kita
terdiri dari ribuan pulau. Menurut catatan, di Indonesia terdapat 17.508 pulau.
Sebanyak 11.808 pulau (67%) belum diketahui namanya. Jadi yang dikenal namanya
baru 33% atau 5.700 pulau. Ada pulau yang besar dan ada juga yang kecil. Pulau
– pulau itu membentang dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, negara kita
disebut negara kepulauan. Mengapa disebut negara kepulauan? Karena negara kita
terdiri dari banyak pulau. Banyaknya jumlah pulau menjadi kekayaan bangsa
Indonesia.
Akibat
keadaan ini masyarakat Indonesia sangat beragam. Mari kita bahas bentuk –
bentuk keragaman yang ada di tanah air kita.
1. Keragaman
Suku Bangsa
Sekarang
kita akan mengenal berbagai macam suku bangsa yang ada di lingkungan kita. Yang
dimaksud dengan lingkungan kita di sini adalah tetangga – tetangga kita di
rumah dan di sekolah. Kita mau belajar dari pengalaman Adi. Adi adalah
murid SD Nusa Bangsa. Ayah Adi bernama Pak Basuki. Ibunya bernama Ibu Dewi.
Keluarga Adi tinggal di sebuah perumahan di Jakarta Selatan. Ayah dan ibu Adi
berasal dari Yogyakarta. Jadi keluarga Adi adalah orang Jawa. Di perumahan itu,
keluarga Adi tidak tinggal sendirian. Ada banyak keluarga lain tinggal di
perumahan itu. Di sebelah kanan rumah Adi, tinggal keluarga Pak Simbolon. Di
sebelah kiri rumah Adi, tinggal keluarga Pak Thomas Watimena. Di depan rumah
Adi adalah rumah keluarga Pak Atep Sujana. Di sebelah rumah Pak Atep adalah
rumah keluarga Pak Rojali. Di sebelah kiri rumah Pak Rojali adalah rumah Pak
Nurdin Malarangeng. Di perumahan itu ada juga Pak Nyoman Ray Sukiartha, Pak
Yoseph Ricardo Mandagi, Pak Liem Swie King, Pak Anton Belau, dan Pak Tengku
Riyan. Ada juga tetangga Adi yang berasal dari India, namanya Pak Gandhi
Kapoor. Mereka semua adalah tetangga – tetangga Adi. Dari nama-namanya, kita
bisa menduga berasal dari suku apa tetangga – tetangga Adi. Pak Anton Simbolon
berasal dari Sumatera Utara. Simbolon adalah salah satu nama marga suku Batak.
Pak Samuel Watimena berasal dari Maluku. Pak Atep Sujana berasal dari Subang,
Jawa Barat. Pak Rojali berasal dari Betawi. Pak Nurdin Malarangeng berasal dari
Makasar, Sulawesi Selatan. Pak Nyoman Ray Sukiartha berasal dari Bali. Pak
Yoseph Ricardo Mandagi berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Pak Liem Swie
King berasal dari suku Tionghoa. Pak Anton Belau berasal dari Papua. Pak Tengku
Riyan berasal dari Aceh. Meskipun dari berbagai suku bangsa, mereka hidup rukun
sebagai tetangga. Mereka dapat bekerja sama dan saling membantu. Itulah
pengalaman Adi tinggal bersama dengan tetangga – tetangga yang berasal dari
berbagai macam suku bangsa.
Lingkungan
tempat tinggal Adi mencerminkan keadaan bangsa kita. Bangsa kita terdiri dari bermacam
– macam suku bangsa. Di Indonesia ini terdapat lebih dari 300 kelompok suku
bangsa. Dalam satu pulau saja, ada berberapa suku bangsa. Dapatkah kamu
menyebutkan suku – suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Berikut ini contoh
suku bangsa yang ada di Indonesia.
1. Suku Bangsa Aceh
2. Suku Bangsa Batak
3. Suku Bangsa Minangkabau
4. Suku Bangsa Melayu
5. Suku Bangsa Kubu
6. Suku Bangsa Betawi
7. Suku Bangsa Sunda
8. Suku Bangsa Banten
- Suku Bangsa Baduy
10. Suku Bangsa Jawa
11. Suku Bangsa Madura
12. Suku Bangsa Tengger
13. Suku Bangsa Bali
14. Suku Bangsa Sasak
15. Suku Bangsa Sumba
16. Suku Bangsa Bima
17. Suku Bangsa Manggarai
18. Suku Bangsa Bajawa
19. Suku Bangsa Ende
20. Suku Bangsa Rote
21. Suku Bangsa Dayak
22. Suku Bangsa Banjar
23. Suku Bangsa Minahasa
24. Suku Bangsa Bugis
25. Suku Bangsa Toraja
26. Suku Bangsa Ambon
27. Suku Bangsa Ternate
28. Suku Bangsa Papua
Suku – suku
bangsa yang disebutkan di atas baru sebagian kecil saja. Masih banyak suku
bangsa lain yang belum disebut. Coba kamu tambahkan sendiri nama – nama suku
bangsa yang belum disebut di sini!
2. Keragaman
Budaya
Kita sudah mempelajari
keragaman suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan
budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup
sehari – hari. Maka terbentuklah bermacam – macam adat istiadat dan budaya
sendiri. Mari kita bahas bentuk – bentuk keragaman budaya bangsa Indonesia
dalam aspek – aspek berikut.
a. Bahasa
Daerah
Setiap suku
bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa Jawa, bahasa Minangkabau,
bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, dan sebagainya.
b. Adat
Istiadatnya
Ada bermacam
– macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang dipakai waktu orang menikah,
waktu orang melahirkan, waktu orang meninggal, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Kadang – kadang, upacara – upacara ini dipadukan dalam agama yang
dianut masyarakat. Meskipun berbeda – beda, adat istiadat ini menunjukkan
kekayaan budaya yang sangat indah yang dimiliki bangsa Indonesia. Bagaimana
dengan adat istiadat di daerahmu? Coba ceritakan bagaimana upacara perkawinan
atau kematian di daerahmu. Bagaimana masyarakat di daerahmu menyambut kelahiran
bayi, menyelenggarakan upacara pemotongan rambut bayi, sunatan, dan sebagainya?
Coba ceritakan semuanya ini kepada teman – temanmu.
c. Bentuk
Rumah Adat
Bentuk rumah
suku – suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam – macam. Misalnya:
- Rumah adat Sumatera Barat
disebut Rumah Gadang.
- Rumah adat Jawa Tengah dan
Yogyakarta disebut Rumah Joglo.
- Rumah adat Sulawesi Utara
disebut Rumah Pewaris.
- Rumah adat suku Toraja disebut
Rumah Tongkanan.
- Rumah Betang di Kalimantan
Tengah.
- Rumah Lobo di Sulawesi Tengah.
d. Kesenian
Daerah
Ada
bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni
pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
- Alat musik Gamelan (Jawa).
- Alat musik Kolintang
(Minahasa).
- Alat musik Calung dan Angklung
(Jawa Barat).
- Alat musik Sasando (Kupang).
- Alat musik Gambang Kromong
(Betawi).
e. Pakaian
Adat
Selain
fungsi utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya suatu
daerah. Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya sendiri.
f. Senjata
Tradisional
Setiap
daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri – sendiri. Misalnya:
- Badik, Golok, Trisula, Keris,
dan Tombak sering dipakai orang Betawi
- Rencong adalah senjata tradisional
dari Aceh
- Kujang adalah senjata
tradisional dari Jawa Barat
- Keris adalah senjata
tradisional dari Jawa
g. Makanan
Khas Daerah
- Makanan khas orang Betawi
antara lain Gado – gado, Ketoprak, Nasi Uduk, dan Kerak Telor.
- Masyarakat Maluku memiliki makanan
khas yang disebut Dabudabu Sesi.
- Masyarakat Yogyakarta memiliki
makanan khas yang disebut Gudeg.
- Masyarakat Palembang memiliki
makanan khas yang disebut Pempek.
- Masyarakat Sumatera Barat
memiliki makanan khas yang disebut Rendang.
h. Lagu –
Lagu Daerah
Setiap
daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya:
- Gambang Suling dan Ilir – ilir
dari Jawa Tengah.
- Bubuy Bulan adalah lagu
tradisional dari Jawa Barat.
- Injit – injit Semut adalah lagu
tradisional dari Jambi.
- Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu
tradisional dari Kalimantan Selatan.
- Soleram adalah lagu tradisional
dari Riau.
- Ampar – ampar Pisang dari
Kalimantan Selatan.
- Kalayar dan Tumpi Wayu dari
Kalimantan Tengah.
- Angin Mamiri dari Sulawesi
Selatan.
- Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari
Papua
- Bungeng Jeumpa dari Nangroe
Aceh Darussalam.
- Burung Tentiana dan O Ulate
dari Maluku.
- Sinanggar Tulo dari Sumatera
Utara.
- Kicir-kicir dan Keroncong
Kemayoran dari Jakarta.
3. Penyebab
Keragaman Suku dan Budaya
Masyarakat
kita adalah masyarakat yang majemuk. Disebut masyarakat majemuk karena
masyarakat kita berasal dari berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya. Di
daerah kita, kita bisa menemukan beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia.
Apa yang menyebabkan masyarakat menjadi masyarakat yang beragam? Masyarakat
menjadi beragam karena orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia datang dan
menetap di suatu tempat. Mereka membawa kebudayaan dan adat istiadat mereka ke
tempat tinggal mereka yang baru. Hal-hal yang menyebabkan keragaman budaya di
suatu daerah antara lain adalah:
1. Agama
Agama yang
dianut warga masyarakat di antaranya adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu. Selain agama – agama ini, masih banyak lagi aliran
kepercayaan.
2. Adat
Istiadat
Karena
masyarakat suatu daerah terdiri dari penduduk asli dan pendatang, maka adat
istiadatnya pun beraneka macam.
3. Tingkat
Pendidikan
Warga
masyarakat ada yang lulusan Perguruan Tinggi, SLTA, SLTP, SD. Tetapi ada juga
yang tidak sekolah. Akibatnya masih ada yang buta huruf.
4. Macam –
Macam Jenis Pekerjaan
Ada orang
yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang, pelaut, petani,
buruh pabrik, pemulung. Tetapi ada juga yang pengangguran.
D.
Pentingnya Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
Kamu pernah
menonton lomba panjat pinang, bukan? Lomba tersebut biasa diadakan pada
perayaan HUT Kemerdekaan RI. Kita bisa belajar arti persatuan dari lomba panjat
pinang. Apa hikmah yang dapat kita petik? Berikut ini uraiannya. Peserta lomba
akan mendapatkan hadiah jika bisa mencapai puncak. Namun, untuk mencapainya
tidak mudah. Batang pinang sangat licin karena dilumuri minyak oli.
Peserta
harus berjuang mati – matian untuk mendapatkan hadiah. Ini berarti untuk
mencapai tujuan diperlukan perjuangan. Peserta lomba dibagi dalam beberapa
kelompok. Anggota kelompok belum tentu dari golongan yang sama. Mungkin suku,
agama, pekerjaan, dan RT mereka berbeda – beda. Tapi tujuan mereka sama,
mencapai puncak dan mendapatkan hadiah. Bangsa Indonesia juga demikian. Bangsa
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Namun, bangsa Indonesia mempunyai
tujuan yang sama. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Kelompok mana yang bisa memenangkan lomba panjat pinang? Biasanya kelompok yang
bersatu dan bekerja sama. Mereka bersatu untuk mencapai puncak dan mendapatkan
hadiah. Mereka bekerja sama dan mengatur peran. Dengan cara tersebut kelompok
bisa mencapai puncak. Dari sana kita bisa mengerti arti penting persatuan.
Dengan persatuan kita bisa kuat. Dengan persatuan dan kerja sama kita bisa
mencapai tujuan. Ini sesuai dengan peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh.” Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun jika
tidak bersatu, kita akan lemah. “Bhinneka Tunggal Ika”. Ingat semboyan itu?
Kita bisa
menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
adalah semboyan negara kita. Apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Bhinneka
Tunggal Ika berarti berbeda – beda tetapi tetap satu. Mengapa semboyan itu
dipilih oleh para pendiri negara kita? Semboyan itu sesuai dengan keadaan
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dari berbagai suku bangsa. Akan tetapi,
bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan.
E.
Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Dalam Hidup Bermasyarakat
Seperti yang
sudah kamu pelajari, masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku,
bangsa, bahasa, adat istiadat, dan kesenian di Indonesia. Apakah karena
perbedaan – perbedaan itu kita harus saling bermusuhan? Bagaimana seharusnya
kita menyikapi semua bentuk keanekaragaman ini? Masih ingat lomba panjat pinang
di depan. Apa yang terjadi jika kelompok yang ikut lomba tidak bersatu? Pasti
mereka gagal mencapai tujuan, yakni kemenangan. Hadiah pasti tidak mereka
terima. Sebagai bangsa yang beragam, kita juga harus bersatu. Dengan bersatu
kita bisa mencapai tujuan. Tujuan yang ingin kita capai adalah masyarakat adil
dan makmur. Kita ingin mencapai kesejahteraan hidup secara bersama. Bagaimana
kita bisa bersatu sementara kita berbeda – beda? Kita bisa bersatu kalau kita
saling menghargai. Kita juga harus berani menerima perbedaan. Bagaimana cara
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya? Caranya antara lain sebagai
berikut.
- Menerima dan menghargai suku,
agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
- Ikut memelihara, melestarikan, dan
mengembangkan tradisi dan budaya yang ada dalam masyarakat.
- Melakukan dialog antarsuku,
agama, dan golongan. Dialog ini dapat mengurangi rasa saling curiga dan
permusuhan.
- Tidak menganggap suku sendiri
yang paling baik dan suku yang lain jelek.
- Tidak meremehkan dan menghina
adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain.
- Menghormati suku, agama,
budaya, dan adat istiadat orang lain.
- Kalau menjadi pemimpin masyarakat, kita harus melindungi semua golongan yang ada dalam masyarakat.
sumber: http://blog.unnes.ac.id/zulmizoom/2011/10/24/menghargai-keaneka-ragaman-suku-bangsa-dan-budaya-indonesia-materi-ips-kelas-5-sd/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar